Tema
2.3 Memperbaiki Kata Serapan
Kata serapan adalah kata-kata yang berasal dari bahasa asing yang diserap ke dalam Bahasa Indonesia. Kata serapan menjadi bagian dari kosakata Bahasa Indonesia melalui adaptasi ejaan, pelafalan, atau artinya. Dalam penulisan resmi, penting untuk menggunakan bentuk kata serapan yang baku dan sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Pada bagian ini, kita akan mempelajari cara memperbaiki penulisan kata serapan dan memahami prinsip-prinsip dalam penggunaannya.
Jenis-Jenis Kata Serapan
Kata serapan dalam Bahasa Indonesia umumnya berasal dari bahasa-bahasa asing, seperti bahasa Inggris, Belanda, Arab, Portugis, dan Sanskerta. Proses penyerapan ini menghasilkan beberapa bentuk kata serapan yang harus disesuaikan dengan aturan ejaan Bahasa Indonesia.
Secara umum, ada tiga tingkat penyerapan kata dari bahasa asing:
Kata Serapan Tanpa Perubahan: Kata serapan yang digunakan sama persis dengan bentuk aslinya tanpa perubahan ejaan atau pelafalan.
- Contoh: Radio, film, bisnis.
Kata Serapan dengan Penyesuaian Ejaan: Kata yang diserap dengan penyesuaian pada ejaan agar sesuai dengan aturan Bahasa Indonesia.
- Contoh: "Communication" menjadi "komunikasi", "psychology" menjadi "psikologi".
Kata Serapan dengan Perubahan Bentuk: Kata serapan yang diserap dengan perubahan bentuk yang cukup signifikan.
- Contoh: "Engineer" menjadi "insinyur", "Electricity" menjadi "listrik".
Aturan Penulisan Kata Serapan
1. Gunakan Bentuk Baku yang Terdapat dalam KBBI
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sumber resmi untuk mengetahui bentuk baku kata serapan. Jika ragu dengan penulisan kata serapan, selalu cek KBBI untuk memastikan kata yang digunakan benar.
Contoh:
- Kata teknologi adalah bentuk baku yang berasal dari "technology."
- Kata administrasi adalah bentuk baku yang berasal dari "administration."
2. Menyesuaikan Ejaan dan Pelafalan
Kata-kata yang berasal dari bahasa asing sering mengalami penyesuaian ejaan agar lebih mudah dibaca dan diucapkan oleh penutur Bahasa Indonesia. Penyesuaian ini juga menghilangkan huruf-huruf yang tidak sesuai dengan sistem ejaan Bahasa Indonesia.
Contoh:
- "Access" menjadi akses.
- "Analysis" menjadi analisis.
- "Category" menjadi kategori.
3. Menghindari Bentuk yang Tidak Baku
Sering kali, karena kebiasaan atau pengaruh bahasa asing, kita menggunakan bentuk kata serapan yang tidak baku. Penggunaan kata tidak baku dapat menurunkan kualitas tulisan, terutama dalam konteks formal.
Contoh:
- Salah: analisa
- Benar: analisis
- Salah: standart
- Benar: standar
- Salah: efektifitas
- Benar: efektivitas
4. Pelajari Kata Serapan yang Berbeda dengan Bentuk Asli
Ada beberapa kata serapan yang mengalami perubahan bentuk cukup signifikan sehingga perlu diperhatikan dalam penulisan. Misalnya, kata-kata serapan dari bahasa Arab atau Sanskerta.
Contoh:
- "Kitab" berasal dari bahasa Arab, tetapi digunakan dalam Bahasa Indonesia dengan makna buku.
- "Kharisma" diserap menjadi karisma dalam Bahasa Indonesia.
Latihan: Memperbaiki Kata Serapan yang Tidak Baku
Perbaiki kata serapan tidak baku pada kalimat-kalimat berikut dengan kata yang benar sesuai KBBI.
Soal:
- Dia sedang mengambil mata kuliah analisa data.
- Standart prosedur operasi harus diikuti dengan ketat.
- Departemen ini bertanggung jawab atas administrasi keuangan.
- Efektifitas program ini perlu ditinjau kembali.
- Organisasi ini bergerak di bidang tehnologi pendidikan.
Jawaban:
- Dia sedang mengambil mata kuliah analisis data.
- Standar prosedur operasi harus diikuti dengan ketat.
- Departemen ini bertanggung jawab atas administrasi keuangan. (sudah benar)
- Efektivitas program ini perlu ditinjau kembali.
- Organisasi ini bergerak di bidang teknologi pendidikan.
Daftar Kata Serapan Umum dan Bentuk Bakunya
Untuk membantu dalam penggunaan kata serapan yang benar, berikut adalah daftar beberapa kata serapan umum beserta bentuk bakunya:
Kata Tidak Baku | Kata Baku |
---|---|
Analisa | Analisis |
Tehnologi | Teknologi |
Standardisasi | Standarisasi |
Karir | Karier |
Efektifitas | Efektivitas |
Komplek | Kompleks |
Sistematis | Sistematis |
Psikologi | Psikologi |
Tips Menghindari Kesalahan dalam Penulisan Kata Serapan
- Cek Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI): Jika ragu, selalu cek KBBI untuk memastikan apakah kata yang digunakan sudah sesuai atau belum.
- Perhatikan Asal Usul Kata: Kenali asal usul kata serapan. Misalnya, kata dari bahasa Inggris mungkin memerlukan penyesuaian ejaan agar sesuai dengan aturan bahasa Indonesia.
- Hindari Pelafalan yang Terpengaruh Bahasa Asing: Banyak kata yang diadaptasi dari bahasa asing tetapi sering kali salah diucapkan sehingga salah juga ditulis. Misalnya, "kategori" sering salah ditulis sebagai "category."
Pentingnya Memperbaiki Kata Serapan
Penggunaan kata serapan yang benar penting untuk meningkatkan kualitas penulisan, terutama dalam konteks akademik, formal, dan profesional. Kesalahan dalam penulisan kata serapan dapat menyebabkan kebingungan pembaca dan menurunkan kredibilitas penulis. Oleh karena itu, memahami bentuk baku kata serapan adalah keterampilan dasar yang perlu dikuasai oleh setiap penulis.
Kesimpulan
Memperbaiki kata serapan memerlukan pemahaman mengenai asal usul kata dan aturan penyesuaian ejaan yang berlaku dalam Bahasa Indonesia. Dengan mengikuti pedoman yang telah ditetapkan dalam KBBI dan memperhatikan bentuk baku kata serapan, kita dapat menulis dengan lebih tepat dan profesional. Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas penggunaan tanda baca dalam kalimat kompleks untuk meningkatkan keterbacaan dan kejelasan tulisan.