Skip to content

2.1 Memperbaiki Penulisan Kata Baku dan Tidak Baku

Mengetahui perbedaan antara kata baku dan tidak baku adalah keterampilan penting dalam menulis dalam Bahasa Indonesia. Kata baku adalah kata yang digunakan sesuai dengan aturan yang ditetapkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sedangkan kata tidak baku merupakan variasi yang tidak sesuai dengan standar bahasa. Penggunaan kata baku sangat penting dalam konteks formal, seperti penulisan akademik, surat resmi, dan dokumen penting. Pada bagian ini, kita akan mempelajari bagaimana cara memperbaiki penulisan kata yang tidak baku menjadi kata yang baku dan memahami prinsip-prinsip penggunaannya.

Apa Itu Kata Baku dan Tidak Baku?

Kata Baku

Kata baku adalah kata yang penulisannya sesuai dengan aturan dan ejaan yang berlaku dalam Bahasa Indonesia. Kata baku digunakan dalam konteks formal dan resmi, seperti dalam dokumen akademik, peraturan, surat resmi, dan karya tulis ilmiah.

Contoh Kata Baku:

  • Ijazah
  • Aktivitas
  • Analisis
  • Manajemen
  • Efektivitas

Kata Tidak Baku

Kata tidak baku adalah kata yang tidak sesuai dengan aturan penulisan Bahasa Indonesia dan sering kali muncul dalam percakapan sehari-hari. Kata tidak baku bisa muncul karena pengaruh bahasa daerah, pelafalan yang salah, atau kebiasaan yang telah berlangsung lama.

Contoh Kata Tidak Baku:

  • Ijasah (seharusnya "ijazah")
  • Aktifitas (seharusnya "aktivitas")
  • Analisa (seharusnya "analisis")
  • Managemen (seharusnya "manajemen")
  • Efektifitas (seharusnya "efektivitas")

Prinsip-Prinsip Penulisan Kata Baku

Untuk memastikan bahwa kata yang digunakan adalah kata baku, ada beberapa prinsip dan cara yang dapat diikuti:

1. Gunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

KBBI adalah referensi utama untuk mengetahui kata baku dalam Bahasa Indonesia. Saat ragu dengan penulisan sebuah kata, sebaiknya periksa KBBI untuk memastikan bahwa kata yang digunakan benar.

2. Kenali Pola Kata Serapan

Bahasa Indonesia banyak mengadopsi kata-kata dari bahasa asing, seperti bahasa Inggris, Belanda, dan Arab. Kata serapan tersebut harus disesuaikan dengan ejaan yang berlaku dalam Bahasa Indonesia. Misalnya:

  • "Psychology" menjadi "psikologi"
  • "Technology" menjadi "teknologi"
  • "Organisation" menjadi "organisasi"

3. Pahami Bentuk Kata yang Tepat

Banyak kata dalam Bahasa Indonesia memiliki bentuk kata turunan yang berbeda antara baku dan tidak baku. Penting untuk memahami bentuk turunan kata yang tepat agar dapat menghindari kesalahan dalam penulisan.

Contoh:

  • Kata Dasar: Efektif

    • Kata Turunan Baku: Efektivitas
    • Kata Turunan Tidak Baku: Efektifitas
  • Kata Dasar: Sistem

    • Kata Turunan Baku: Sistematis
    • Kata Turunan Tidak Baku: Sistimatis

Contoh Kesalahan Umum dan Cara Memperbaikinya

1. Penulisan yang Salah: Ijasah

Perbaikan: Ijazah
Penjelasan: Kata "ijazah" merupakan kata baku yang digunakan untuk menyebut dokumen resmi yang menunjukkan kelulusan dari suatu institusi pendidikan. Penulisan "ijasah" salah karena tidak sesuai dengan standar KBBI.

2. Penulisan yang Salah: Aktifitas

Perbaikan: Aktivitas
Penjelasan: Kata "aktivitas" merupakan bentuk serapan dari bahasa Inggris "activity." Penulisan "aktifitas" salah karena tidak mengikuti ejaan yang disempurnakan dalam Bahasa Indonesia.

3. Penulisan yang Salah: Analisa

Perbaikan: Analisis
Penjelasan: Kata "analisis" adalah bentuk baku yang berasal dari bahasa asing "analysis." Bentuk "analisa" sering kali digunakan dalam percakapan sehari-hari, tetapi tidak sesuai dengan kaidah bahasa formal.

4. Penulisan yang Salah: Resiko

Perbaikan: Risiko
Penjelasan: Kata "risiko" adalah bentuk baku yang sesuai dengan KBBI. Penulisan "resiko" tidak benar dan harus dihindari, terutama dalam penulisan formal.

5. Penulisan yang Salah: Apotik

Perbaikan: Apotek
Penjelasan: Kata "apotek" adalah bentuk baku untuk menyebut tempat penjualan obat-obatan. Penulisan "apotik" tidak sesuai dengan standar yang berlaku.

Latihan: Memperbaiki Penulisan Kata Tidak Baku

Perbaiki kata-kata tidak baku pada kalimat-kalimat berikut dengan kata baku yang sesuai.

Soal:

  1. Dia sedang menunggu ijasah kelulusannya dari universitas.
  2. Aktifitas di kantor sangat padat hari ini.
  3. Hasil analisa ini menunjukkan adanya peningkatan kualitas produk.
  4. Managemen perusahaan itu sedang melakukan perubahan besar.
  5. Apotik terdekat berjarak sekitar 500 meter dari rumah.

Jawaban:

  1. Dia sedang menunggu ijazah kelulusannya dari universitas.
  2. Aktivitas di kantor sangat padat hari ini.
  3. Hasil analisis ini menunjukkan adanya peningkatan kualitas produk.
  4. Manajemen perusahaan itu sedang melakukan perubahan besar.
  5. Apotek terdekat berjarak sekitar 500 meter dari rumah.

Kesimpulan

Memperbaiki penulisan kata baku dan tidak baku adalah keterampilan penting yang harus dikuasai oleh setiap penulis, terutama dalam konteks formal. Dengan memahami perbedaan antara kata baku dan tidak baku, serta menggunakan KBBI sebagai acuan, kita dapat meningkatkan kualitas tulisan dan menghindari kesalahan yang sering terjadi. Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas penulisan tanda baca lanjutan untuk memperbaiki kualitas teks lebih jauh lagi.