Tema
1.3 Mengganti Kata dengan Sinonim
Salah satu teknik dasar dalam melakukan parafrasa adalah mengganti kata dengan sinonim. Sinonim adalah kata-kata yang memiliki makna yang mirip atau serupa, tetapi memiliki bentuk atau suara yang berbeda. Mengganti kata dengan sinonim dapat membantu penulis menyampaikan ide yang sama dengan cara yang berbeda, sehingga menjaga orisinalitas tulisan dan menghindari plagiarisme.
Namun, mengganti kata dengan sinonim saja tidak cukup untuk membuat parafrasa yang baik. Parafrasa yang efektif juga membutuhkan perubahan dalam struktur kalimat dan cara penyajian informasi. Oleh karena itu, mengganti kata dengan sinonim hanyalah satu bagian dari proses parafrasa yang lebih luas.
Apa Itu Sinonim?
Sinonim adalah kata-kata yang memiliki arti yang sama atau hampir sama, tetapi digunakan dalam konteks atau situasi yang berbeda. Misalnya, kata "besar" dan "luas" bisa menjadi sinonim dalam konteks ukuran, tetapi penggunaannya dalam kalimat harus disesuaikan dengan maknanya.
Contoh sinonim yang umum digunakan:
- "Cepat" bisa diganti dengan "segera."
- "Penting" bisa diganti dengan "krusial."
- "Menjelaskan" bisa diganti dengan "menerangkan."
Dalam konteks parafrasa, menggunakan sinonim dapat membuat tulisan lebih bervariasi tanpa mengubah arti inti.
Teknik Mengganti Kata dengan Sinonim
Identifikasi Kata Kunci: Sebelum mengganti kata dengan sinonim, identifikasi kata-kata kunci yang bisa diganti. Kata-kata ini biasanya adalah kata kerja, kata sifat, atau kata benda penting dalam teks asli.
Cari Sinonim yang Tepat: Setelah mengidentifikasi kata kunci, cari sinonim yang sesuai. Namun, jangan asal mengganti kata karena tidak semua sinonim bisa digunakan dalam setiap konteks. Pilih sinonim yang benar-benar mewakili makna asli.
Perhatikan Konteks: Sinonim bisa berbeda makna tergantung pada konteks penggunaannya. Misalnya, kata "pandai" bisa memiliki makna yang sedikit berbeda dalam kalimat "Dia pandai memasak" dan "Dia pandai dalam hal matematika."
Jangan Mengubah Kata Teknis atau Istilah Spesifik: Untuk istilah yang bersifat teknis atau sudah baku (seperti istilah dalam sains, hukum, atau terminologi tertentu), hindari mengganti dengan sinonim karena bisa mengubah makna yang diinginkan. Sebagai contoh, dalam kalimat "Sirkulasi darah memengaruhi metabolisme," istilah "sirkulasi darah" tidak bisa diganti dengan sinonim umum seperti "aliran darah" karena memiliki makna khusus dalam konteks medis.
Contoh Penggunaan Sinonim dalam Parafrasa
Kalimat Asli:
"Pemanasan global disebabkan oleh peningkatan gas rumah kaca di atmosfer, yang menjebak panas dan menyebabkan perubahan iklim."
Parafrasa (dengan mengganti kata dengan sinonim):
"Kenaikan jumlah gas efek rumah kaca di udara menyebabkan panas terperangkap, yang berakibat pada perubahan pola iklim."
Pada contoh di atas, beberapa kata diganti dengan sinonim:
- "Peningkatan" diubah menjadi "kenaikan."
- "Atmosfer" diubah menjadi "udara."
- "Menjebak" diubah menjadi "terperangkap."
- "Perubahan iklim" diubah menjadi "perubahan pola iklim."
Meskipun kata-kata diubah, makna dari kalimat tersebut tetap dipertahankan.
Kesalahan yang Sering Terjadi Saat Menggunakan Sinonim
Sinonim Tidak Sesuai Konteks: Salah satu kesalahan umum adalah menggunakan sinonim yang tidak sesuai dengan konteks. Misalnya, mengganti "pemandu wisata" dengan "pengantar wisata" mungkin terdengar benar, tetapi dalam beberapa konteks, makna bisa berbeda.
Mengganti Semua Kata dengan Sinonim: Meskipun mengganti kata dengan sinonim adalah bagian dari parafrasa, terlalu banyak mengganti kata tanpa mempertimbangkan struktur kalimat bisa membuat tulisan terasa kaku atau kehilangan makna.
Tidak Memeriksa Makna yang Tepat: Beberapa kata memiliki lebih dari satu sinonim, dan tidak semuanya cocok digunakan dalam setiap situasi. Penting untuk memeriksa makna kata agar tidak terjadi kesalahan interpretasi.
Tips Memilih Sinonim yang Tepat
Gunakan Tesaurus dengan Bijak: Tesaurus bisa sangat membantu dalam mencari sinonim, tetapi selalu pastikan kata yang dipilih sesuai dengan konteks. Setelah menemukan sinonim, baca ulang kalimat tersebut untuk memastikan bahwa maknanya tidak berubah.
Perhatikan Nuansa Makna: Sinonim sering kali memiliki nuansa yang berbeda. Misalnya, kata "murah hati" dan "dermawan" memiliki arti yang mirip, tetapi "dermawan" lebih umum digunakan dalam konteks memberi kepada yang membutuhkan, sedangkan "murah hati" lebih luas.
Hindari Mengubah Kata Teknis: Seperti yang disebutkan sebelumnya, istilah teknis dan frasa khusus (misalnya, istilah hukum, medis, atau ilmiah) biasanya tidak boleh diganti dengan sinonim. Mengubah kata-kata ini bisa menyebabkan kebingungan atau bahkan kesalahan dalam makna.
Contoh Kesalahan Menggunakan Sinonim
Untuk membantu lebih memahami kesalahan umum saat mengganti kata dengan sinonim, berikut adalah contoh yang salah:
Kalimat Asli:
"Pemerintah harus mengambil tindakan segera untuk mengatasi masalah kemiskinan yang semakin meningkat."
Parafrasa Salah (mengganti dengan sinonim yang tidak sesuai):
"Negara harus membuat keputusan cepat untuk memecahkan masalah kefakiran yang semakin membesar."
Mengapa ini salah?
- "Negara" dan "pemerintah" tidak selalu sinonim dalam konteks ini. "Negara" lebih merujuk pada entitas geografis, sedangkan "pemerintah" merujuk pada badan pengelola.
- "Keputusan cepat" tidak setara dengan "tindakan segera." "Keputusan" adalah hasil pemikiran, sedangkan "tindakan" adalah sesuatu yang dilakukan.
- "Kefakiran" bukan sinonim yang tepat untuk "kemiskinan" dalam konteks umum.
Dengan mengganti kata dengan sinonim yang tepat, penulis dapat menyajikan ide yang sama dengan gaya yang berbeda tanpa mengubah makna. Namun, selalu ingat bahwa mengganti kata dengan sinonim hanyalah salah satu bagian dari proses parafrasa yang lebih luas, yang juga melibatkan perubahan struktur kalimat dan menjaga kohesi antar-ide.