Skip to content

1.2 Perbedaan Parafrasa dan Kutipan

Dalam penulisan akademik dan profesional, sering kali terdapat dua cara utama untuk mengambil informasi dari sumber lain, yaitu parafrasa dan kutipan. Kedua teknik ini sangat berguna untuk mengutip ide, fakta, atau informasi dari sumber lain, namun masing-masing memiliki pendekatan dan tujuan yang berbeda.

Apa Itu Parafrasa?

Seperti yang telah dibahas di bagian sebelumnya, parafrasa adalah teknik menulis ulang ide atau informasi dari sumber lain dengan kata-kata dan struktur kalimat yang berbeda, tanpa mengubah makna asli dari informasi tersebut. Parafrasa memungkinkan penulis untuk menyampaikan kembali ide dengan gaya dan bahasa sendiri, sekaligus menjaga keaslian tulisan. Parafrasa juga biasanya digunakan ketika penulis ingin menjelaskan konsep dengan lebih sederhana atau ketika ingin menghindari penggunaan terlalu banyak kutipan langsung.

Kapan Menggunakan Parafrasa?

  • Memahami dan Menjelaskan Ide: Ketika kamu ingin menunjukkan pemahaman mendalam tentang topik tertentu, parafrasa sangat berguna karena kamu harus benar-benar memahami informasi tersebut sebelum menuliskannya ulang.
  • Memperhalus Integrasi Informasi: Parafrasa dapat membantu menjaga aliran tulisan agar tetap mengalir dengan lancar tanpa terganggu oleh kutipan panjang.
  • Menghindari Kutipan Berlebihan: Penggunaan kutipan yang terlalu banyak bisa memecah perhatian pembaca dan membuat tulisan terasa tidak orisinal. Parafrasa memberikan solusi untuk tetap menggunakan ide orang lain, namun dengan gaya penulisan sendiri.

Contoh Parafrasa

Berikut adalah contoh bagaimana sebuah informasi dari sumber bisa diparafrasakan:

Kalimat Asli:

"Penelitian menunjukkan bahwa tidur yang cukup setiap malam dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan produktivitas seseorang."

Parafrasa:

Beberapa studi membuktikan bahwa tidur yang berkualitas setiap malam membantu meningkatkan kemampuan berpikir dan produktivitas.

Pada contoh ini, ide yang disampaikan tetap sama, namun kata-kata dan struktur kalimat diubah secara signifikan.

Apa Itu Kutipan?

Kutipan adalah ketika penulis menyalin teks secara langsung dari sumber asli tanpa perubahan apa pun. Kutipan digunakan ketika ide atau pernyataan dari sumber asli begitu kuat atau penting sehingga tidak bisa diubah tanpa kehilangan makna aslinya. Kutipan harus diapit oleh tanda kutip ("...") dan disertai dengan atribusi atau referensi yang jelas kepada sumber aslinya.

Kapan Menggunakan Kutipan?

  • Menyampaikan Pernyataan yang Kuat: Jika sebuah kalimat atau frasa memiliki dampak yang signifikan atau ditulis dengan gaya yang sangat kuat, lebih baik mengutipnya secara langsung daripada mencoba mengubahnya.
  • Menyampaikan Fakta atau Pernyataan Otoritatif: Dalam kasus di mana pernyataan berasal dari otoritas yang diakui, seperti penelitian ilmiah, lebih baik menggunakan kutipan langsung untuk mempertahankan keaslian dan kredibilitas sumber tersebut.
  • Mengutip Definisi atau Pendapat yang Spesifik: Kutipan sering kali digunakan ketika penulis ingin menyampaikan definisi, pendapat, atau argumen yang sangat spesifik yang akan kehilangan maknanya jika diubah.

Contoh Kutipan

Misalnya, jika kamu sedang menulis tentang pengaruh teknologi dalam pendidikan dan ingin menyampaikan kutipan dari seorang pakar:

Kalimat Asli:

"Teknologi dalam pendidikan telah memfasilitasi pembelajaran yang lebih interaktif dan fleksibel, memungkinkan siswa belajar di mana saja dan kapan saja." (Smith, 2023)

Dalam contoh di atas, kutipan langsung digunakan untuk mempertahankan pernyataan yang kuat dari sumber asli.

Perbedaan Utama antara Parafrasa dan Kutipan

  1. Penggunaan Kata-Kata Sendiri: Dalam parafrasa, penulis mengubah kata-kata dan struktur kalimat, tetapi tetap menjaga makna. Sementara itu, dalam kutipan, teks disalin secara verbatim dari sumber asli, tanpa perubahan apa pun.

  2. Struktur Kalimat: Parafrasa membutuhkan perubahan struktur kalimat agar berbeda dari teks asli, sedangkan kutipan tetap menggunakan struktur kalimat dari teks aslinya.

  3. Tanda Kutip: Kutipan langsung selalu diapit oleh tanda kutip ("..."), sedangkan parafrasa tidak memerlukan tanda kutip karena teks telah diubah.

  4. Atribusi: Baik parafrasa maupun kutipan membutuhkan atribusi atau referensi kepada sumber asli. Namun, kutipan langsung membutuhkan kutipan yang lebih jelas dan eksplisit, sedangkan parafrasa bisa lebih fleksibel dalam menuliskan sumber.

Kelebihan dan Kekurangan

AspekParafrasaKutipan
KeaslianMemungkinkan integrasi ide dengan bahasa penulis sendiri.Mempertahankan keaslian dan kekuatan pernyataan asli.
KeterbacaanLebih mudah disesuaikan dengan alur tulisan penulis, sehingga lebih halus dan mengalir.Bisa memecah aliran tulisan jika terlalu banyak digunakan, karena gaya bahasa bisa berbeda.
Penggunaan yang TepatBaik untuk menjelaskan ide yang kompleks dengan lebih sederhana.Baik untuk mempertahankan dampak atau otoritas dari pernyataan asli.
Tingkat PlagiarismeRisiko plagiarisme lebih rendah jika dilakukan dengan baik.Risiko plagiarisme rendah asalkan disertai atribusi yang tepat.

Kesalahan Umum dalam Parafrasa dan Kutipan

  1. Mengubah Terlalu Sedikit dalam Parafrasa: Mengganti beberapa kata dengan sinonim tanpa mengubah struktur kalimat bisa dianggap sebagai plagiarisme. Parafrasa yang baik harus menyusun ulang kalimat dengan jelas.

  2. Mengabaikan Atribusi: Baik parafrasa maupun kutipan memerlukan atribusi yang jelas kepada sumber asli. Mengabaikan atribusi, bahkan untuk parafrasa, bisa tetap dianggap sebagai plagiarisme.

  3. Penggunaan Kutipan Berlebihan: Mengutip terlalu banyak secara langsung dapat merusak aliran tulisan dan membuat tulisan terasa kurang orisinal. Oleh karena itu, kutipan langsung harus digunakan dengan bijaksana dan hanya ketika benar-benar diperlukan.

Contoh Penggunaan Parafrasa dan Kutipan yang Tepat dalam Teks

Jika kamu sedang menulis tentang dampak teknologi dalam pendidikan, berikut adalah contoh bagaimana menggunakan kedua teknik ini dengan benar:

  • Kutipan:

"Teknologi dalam pendidikan telah memfasilitasi pembelajaran yang lebih interaktif dan fleksibel, memungkinkan siswa belajar di mana saja dan kapan saja." (Smith, 2023)

  • Parafrasa:

Menurut Smith (2023), teknologi telah memungkinkan model pembelajaran yang lebih fleksibel dan interaktif, memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar tanpa terikat oleh lokasi dan waktu tertentu.

Dengan menggunakan kedua teknik ini secara efektif, penulis dapat memperkaya tulisannya tanpa mengorbankan orisinalitas atau kredibilitas.